26/06/11

Kaya Jiwa

عن أَبي هريرة - رضي الله عنه - ، عن النبي - صلى الله عليه وسلم - ، قَالَ : (( لَيْسَ الغِنَى عَن كَثرَةِ العَرَض ، وَلكِنَّ الغِنَى غِنَى النَّفْسِ )) متفقٌ عَلَيْهِ .

Hadits yang mulia ini mengandung faedah-faedah besar diantaranya:

1.       Hadits ini memiliki dua sisi penafsiran:

Pertama: Hakekat kaya bukanlah banyaknya perhiasan dunia yang dimiliki. Sebab, banyak manusia yang Allah berikan keluasan harta namun mereka fakir jiwanya . Ia tidak merasa cukup dengan yang telah ia peroleh sehingga berusaha keras mencari-cari tambahan dan tidak perduli dari mana datangnya. Jiwa yang tamak  ini  menjadikannya seperti seorang yang fakir (butuh) kepada harta.
Adapun seseorang yang merasa terpenuhi dan cukup dengan sesuatu yang sedikit, tidak bersemangat dan memaksa untuk mencari tambahan, seakan-akan ia kaya dan berkecukupan. 

Sisi kedua: Kekayaan itu adalah jiwa yang merasa cukup; baik  yang disifati kaya itu memiliki harta yang banyak atau tidak. Kekayaan jiwa adalah ridha kepada ketentuan Allah dan berserah diri pada perintah-Nya. Seorang hamba memahami apa yang di sisi Allah lebih baik untuk orang yang shalih. Dan di dalam segala ketentuan-Nya ada sesuatu yang lebih baik  bagi hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

2.       Kebaikan harta bukan pada zatnya namun dilihat dari penggunaannya. Seseorang yang memiliki harta banyak tidak dikatakan kaya sampai dilihat apa yang ia lakukan dengan hartanya.

Jika ia  memiliki jiwa yang kaya, maka ia akan terus mengggunakan hartanya dalam hal-hal kebaikan dan mendekatkan diri pada Allah dengan bersedekah yang wajib dan mustahab.
Jika dalam dirinya ada kefakiran, dia akan menahan dan mencegah hartanya bahkan tidak mengeluarkan untuk hal-hal yang wajib baginya, karena ia merasa takut kehilangan hartanya.

Jiwa yang seperti ini, hakekatnya, jiwa yang fakir lahir-batin. Sebab, harta yang ada di tangannya itu tidak bermanfaat, tidak di dunia dan dan tidak pula di akhirat bahkan bisa jadi membahayakannya di hari kiamat nantinya. wal'iyadzubillah.

3.       Jika seseorang tidak membawa jiwanya pada kekayaan (rasa cukup), maka jiwa tersebut akan menuntutnya lebih dari kebutuhannya. 

4.       Hadits ini terkandung anjuran untuk qana'ah (merasa cukup atas apapun pemberian Allah). Barangsiapa yang merasa cukup dengan bagian dirinya dan tidak tamak kepada apa yang ada di tangan (dimiliki) orang lain, ia tidak butuh dan tidak tergantung pada mereka. 

5.       Kekayaan jiwa adalah kekayaan yang dicintai oleh Allah, maka hiasilah jiwamu dengannya. 

6.       Kekayaan dan kefakiran adalah ujian dari Allah. Barangsiapa yang bersyukur dalam kekayaan dengan menggunakannya dalam ketaatan dan bersabar dalam kefakiran dengan merasa cukup atas apa yang ia dapatkan, maka ia telah beruntung dan kaya di dunia dan akhirat. 

7.       Mana yang lebih afdhal: Orang kaya yang bersyukur atau orang miskin yang bersabar?

Jawab: Berkata Syaikhul Islam: "Yang paling afdhal dari keduanya adalah yang paling bertakwa. Lalu jika keduanya seimbang dalam ketakwaan maka sama derajatnya." 

8.       Yang kaya secara dzatnya hanyalah Allah Yang Maha Kaya yang Maha  tidak butuh kepada sesuatu bahkan segala sesuatu butuh kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاء إِلَى اللَّهِ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ ﴿١٥﴾

Hai manusia, kamulah yang berkehendak (butuh) kepada Allah; dan Allah Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji. Q.S. Faathir: 15.

9.       Kekayaan yang sempurna hanya milik Allah Ta'ala, siapapun yang ingin meraih kekayaan yang sempurna, tidak akan pernah mencapainya. Dan tidak ada satu kenikmatan pun kecuali itu datang dari Allah semata, maka bersyukurlah dengan menggunakan nikmat itu di jalan kebaikan. Wallahu a’lam bishshawab.

 (( Rujukan : Syarhul Bukhori Ibnu Baththal,  Tuhfatul Ahwadzy,  Syarh Bulughul Maram Syaikh 'Athiyah Muhammad Salim, Syarhun Nawawi 'ala Muslim, Faidhul Qadir Al-Munawy, Subulussalam, Ighatsatul Lahfan Ibnul Qayyim, I'lamul Muwaqi'in Ibnul Qayyim,Badai'ul Fawaid .))

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes