26/11/11

Bagaimana Cara Menyempurnakan Nilai Amalan?

Nilai suatu amalan akan sempurna dengan  terpenuhinya dua syarat. Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Wushaby al-Yamany  - semoga Allah menjaganya – berkata : Dan keduanya adalah syarat penyempurna (amalan) :1.      Beramal dengan kekuatan (bersungguh-sungguh).Allah Ta’ala berfirman : خُذُواْ مَا آتَيْنَاكُم بِقُوَّةٍ ﴿٦٣﴾Ambillah apa yang telah Kami datangkan kepada kalian dengan teguh. Q.S. Al-Baqarah : 63 & 93, Al-A’raaf : 171. Dan Allah Ta’ala berfirman :فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُواْ بِأَحْسَنِهَا ﴿١٤٥﴾Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya. Q.S. Al-A’raaf : 145. Dan Allah Ta’ala berfirman :يَا يَحْيَى خُذِ الْكِتَابَ بِقُوَّةٍ ﴿١٢﴾Hai...

Kapan Amalan itu Diterima?

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab al-Wushaby al-Yamany - semoga Allah menjaganya – berkata : “Wahai saudaraku muslim – semoga Allah memberi hidayah kepadaku dan kepadamu untuk berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah – sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amalan dari muslim manapun kecuali dengan dua syarat fundamental, yaitu : Pertama : amalan itu ikhlash (murni) untuk Allah, sehingga pemilik amalan tidak menghendaki dari(amalan)nya kecuali wajah Allah. Allah Ta’ala berfirman :   إِنَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصاً لَّهُ الدِّينَ ﴿٢﴾ أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ﴿٣﴾  002. Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Qur'an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta`atan...

25/11/11

Keberhasilan HANYA bagi Pemilik Hati yang Bersih

Al-Hafizh Ibnu Rajab al-Hanbaly – semoga Allah merahmatinya – berkata : Tidak ada yang selamat pada esok hari (kiamat) kecuali orang yang bertemu Allah dengan hati yang bersih. Allah Ta’ala berfirman : يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾088. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, 089. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.Q.S. Asy-Syua’ara : 88 – 89. Hati yang bersih yaitu yang suci dari kotoran-kotoran penyelisihan (terhadap syariat). Adapun seorang yang mengotori (hatinya) dengan sesuatu hal yang dibenci (Allah) maka tidak layak untuk berada di sisi Al-Quddus (Yang Maha Suci) kecuali setelah dibersihkan di dalam bara api adzab. Kemudian, jika kotoran itu telah hilang darinya maka...

24/11/11

Meraih Hati yang Baik

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy – semoga Allah merahmatinya – berkata : Kebaikan hati itu terjadi dengan : Kesempurnaan inabah[1] kepada Allah, Tawakkal [2] yang kokoh kepada-Nya, Kesempurnaan ikhlash untuk-Nya, Dan ia mencintai kebaikan bagi seluruh makhluk. Adapun rusak dan berkurangnya (kebaikan hati) disebabkan lawan dari semua itu. Dan inilah kandungan makna Sabda NAbi r : إِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُSesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika ia baik maka seluruh jasad pasti baik. Dan jika ia rusak, maka seluruh jasad akan rusak . ketahuilah dia (segumpal daging) itu : Hati. Dan hakekat (baiknya hati) itu ketika Allah memberikan kepadanya kecintaan kepada...

Agama Itu Nasehat

Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’dy – semoga Allah merahmatinya – berkata : Agama Itu Nasehat [1]1. Nasehat untuk Allah : Yaitu menegakkan penghambaan kepada-Nya secara lahir dan batin dengan ikhlash yang sempurna. Dan ia menyempurnakan seluruh bagian penghambaan secara lahir dan batin, melakukan penghambaan (kepada-Nya) dengan batas kemampuan yang ia miliki dan berkeinginan kuat untuk melakukan apa yang ia tidak mampu atasnya, ketika ia mampu. 2. Nasehat untuk Kitab Allah : Yaitu bersungguh-sungguh memahami lafadz-lafadz dan makna-maknanya sesuai dengan kemampuannya. Dan ia giat dalam mengamalkan dan berdakwah kepadanya. 3. Nasehat untuk Rasul (utusan) Allah Shalallahu 'alaihiwassalam : Yaitu dengan kesempurnaan iman kepadanya, mencintai dan menaatinya, mengikutinya,...

23/11/11

Tingkatan Manusia dalam Mentauhidkan Allah

Asy-Syaikh Abdrurrahman bin Nashir As-Sa’dy – semoga Allah merahmatinya – berkata : “Dan manusia dalam tauhid itu memiliki derajat yang berbeda-beda, berdasarkan tingkat pengetahuannya tentang Allah dan penegakan penghambaan kepada-Nya secara lahir dan batin. Lalu yang paling sempurna tingkatannya adalah seseorang yang memiliki pengetahuan terperinci tentang : Nama-nama Allah, sifat-sifat-Nya, perbuatan-perbuatan dan nikmat-nikmat-Nya. Mengetahui tentang apa yang Dia kabarkan dari makhluk-makhluk-Nya. Dan tentang hari akhir serta pembalasan yang benar datang dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dan ia memahami makna-maknanya dengan pemahaman yang benar. Maka hatinya penuh terisi pengetahuan tentang Allah, pengagungan dan pemuliaan-Nya, rasa cinta, dan inabah (selalu kembali) kepada-Nya. Dan tertarik...

20 Alasan Mengapa surury Bukan SALAFY dan SALAFY Bukan surury ...! (KELIMA)

KELIMA Pujian pengikut Muhammad surur (sururiyyun) kepada Muhammad al-ghazali yang telah menghina hijab wanita dan menamainya sebagai “kemah”dalam kitabnya Mustaqbilul Islam (hal. 147 -148).Dan ia berkata  : “Sesungguhnya pembicaraan tentangnya termasuk sampah-sampah pemikiran.” ( Ath-Tariq ilal Jama’ati al-Umm, hal. 71 dengan perantara kitab ‘Isyruna Ma’khodzan ‘ala as-sururiyyah, hal. 24)Al-Lajnah ad-Daimah ditanya :ما هو حكم من يستهزئ بمن ترتدي الحجاب الشرعي، ويصفها: بأنها عفريتة أو أنها خيمة متحركة، وغير ذلك من ألفاظ الاستهزاء؟ Apa hukum seseorang yang menghina wanita menggunakan hijab syar’i dan menyifatinya dengan “(jin) ifrit wanita” atau “kemah yang bergerak”, dan lafazh-lafazh penghinaan yang lainnya? Al-Lajnah ad-Daimah dalam fatwa no. 4127 menjawab : “Siapa yang menghina...

21/11/11

Doa dan Adab Ketika Angin Berhembus Kencang

عَنْ أَنَسٍ t: كَانَ  النَّبِيُّ  eإِذَا هَاجَتْ رِيحٌ شَدِيدَةٌ قَالَ :  ))اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ (( Dari Anas bin Malik – semoga Allah meridhainya - : “adalah Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam ketika angin berhembus kencang mengucapkan doa : (( Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu dari kebaikan yang ia (angin) itu diutus dengannya,dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang ia diutus dengannya.)) H.R. al-Bukhori dalam kitabnya Adabul Mufrod. Hadits ini dishahihkan oleh as-Syaik Al-Albany dalam ash-Shahihah no. 2757 dan as-Syaikh Muqbil Al-Wadi’iy dalam ash-Shahihul Musnad no. 72 dari riwayat ath-Thabrani dengan lafazh : ))  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ...

17/11/11

20 Alasan Mengapa surury Bukan SALAFY dan SALAFY Bukan surury (KEDUA – KETIGA – KEEMPAT)

ALASAN KEDUA : Penghinaan Muhammad Surur kepada Ulama yang Mengajarkan Tauhid Dia, di dalam majalahnya yang dengan penuh kezhaliman dia namai dengan “as-Sunnah”, berkata : “Berhati-hatilah dari orang-orang yang membicarakan tentang tauhid. Mereka adalah budak dari budak dari budak dari budak. Dan akhir dari majikan mereka adalah nashrani.” Inilah buah dari pemikiran sesat yang dia sebarkan sebagaimana dalam poin pertama. Pelecehan kepada AKIDAH berbuah perendahan kepada ULAMA TAUHID. Inilah sikap orang yang kalian ambil fulus darinya wahai surury, walau atas nama dakwah. Benarlah perkataan para ulama : “Pengikut Muhammad Surur itu tidak ada syubhat dalam diri mereka, tidak lain syahwat saja penyebabnya.” KETIGA : Muhammad Surur memuji Hasan At-Turaby yang membolehkan...

20 Alasan Mengapa surury Bukan SALAFY dan SALAFY Bukan surury (PERTAMA)

PERTAMA : Wala’ [1] mereka (sururiyyun) kepada Muhammad Surur [2] yang telah mengucapkan kata-kata kufur sebagaimana termaktub dalam bukunya “Manhajul Anbiya’ fid Da’wah ilallah” (jilid 1 hal.8). Dia mengatakan : “Aku membaca buku-buku akidah, lalu aku melihat bahwa buku-buku itu ditulis bukan di zaman kita dan (hanya) untuk menyelesaikan sengketa dan permasalahan di zaman(penulisan)nya. Dan untuk masa kita ini butuh kepada penyelesaian baru. Maka, aku melihat bahwa kebanyakan metodenya “kering”, karena (di dalamnya) nash-nash dan hukum-hukum semata. Oleh karena ini, banyak pemuda yang berpaling dan zuhud darinya.” Tanggapan Ulama Sunnah terhadap perkataan bathil ini : 1.      Asy-Syaikh Shalih Al-Fauzan – semoga Allah menjaganya – berkata : “Muhammad Surur dengan...

16/11/11

Derajat Setiap Orang Sesuai Amalannya

بسم الله الرحمن الرحيم Allah Ta’ala berfirman: وَلِكُلٍّ دَرَجَاتٌ مِّمَّا عَمِلُوا وَلِيُوَفِّيَهُمْ أَعْمَالَهُمْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ ﴿١٩﴾ Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) amalan-amalan mereka sedang mereka tiada dirugikan/ dizhalimi. Q.S. Al-Ahqaaf: 19  Faedah-faedah penting dari ayat mulia ini diantaranya: 1.            Bagi setiap orang –termasuk jin- mendapat balasan sesuai jenis amalannya. Jika baik akan dibalas dengan kebaikan. Apabila jelek maka mendapat kejelekan. 2.            Pelaku kebaikan antara satu dengan lainnya berbeda tingkatannya. Sebagaimana pelaku amalan...
Page 1 of 3312345Next
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes