Tidak ada yang selamat pada esok hari (kiamat) kecuali orang yang bertemu Allah dengan hati yang bersih. Allah Ta’ala berfirman :
يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾
088. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
089. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
089. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Q.S. Asy-Syua’ara : 88 – 89.
Hati yang bersih yaitu yang suci dari kotoran-kotoran penyelisihan (terhadap syariat).
Adapun seorang yang mengotori (hatinya) dengan sesuatu hal yang dibenci (Allah) maka tidak layak untuk berada di sisi Al-Quddus (Yang Maha Suci) kecuali setelah dibersihkan di dalam bara api adzab.
Kemudian, jika kotoran itu telah hilang darinya maka ia telah pantas untuk berada di sisi-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Baik tidak menerima kecuali yang baik.
Sedangkan hati-hati yang baik, maka telah layak untuk berada di sisi-Nya sejak awal.
Allah berfirman :
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ ﴿٧٣﴾
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, kamu telah berlaku baik,
maka masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya".
Q.S. Az-Zumar : 73.
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلآئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُواْ الْجَنَّةَ ﴿٣٢﴾
032. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik, mereka (para malaikat) mengatakan (kepada mereka):
" Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, masuklah kamu ke dalam surga itu".
Q.S. An-Nahl : 32.
Dan siapa yang tidak membakar hatinya pada hari ini (ketika di dunia) dengan api penyesalan atas apa yang telah lalu, atau dengan api kerinduan untuk bertemu Sang Kekasih (Allah), maka api jahannam yang sangat panas diperuntukkan baginya.
Tidak butuh kepada pembersihan dengan api Jahannam kecuali yang tidak menyempurnakan pelaksanaan tauhid dan menegakkan hak-haknya.
(Tahqiqu Kalimatil Ikhlash yang tergabung dalam Majmu’ Rasail Al-Hafizh Ibn Rajab, jilid 3 hal. 65.)
0 comments:
Posting Komentar