26/02/12

Hakekat Dukun dan Tukang Sihir

Apa perbedaan antara dukun dengan tukang sihir?
Asy-Syaikh Muqbil – semoga Allah merahmatinya – menjawab (Qam’ul Ma’anid, hal. 37 – 38):
“Perbedaan antara tukang sihir dengan dukun:
Dukun itu yang (mengaku bisa) mengabarkan perkara-perkara yang akan datang. Dan perdukunan itu salah satu jenis dari sihir.
Sedangkan tukang sihir adalah yang mampu (dengan izin Allah) untuk membalikkan hakekat sesuatu.
Terkadang seseorang itu dukun dan tukang sihir, baik dengan cara menyulap atau halusinasi.
يُخَيَّلُ إِلَيْهِ مِن سِحْرِهِمْ أَنَّهَا تَسْعَى ﴿٦٦﴾
Terbayang (dihalusinasikan) kepada Musa seakan-akan ia (tali dan tongkat itu)
merayap cepat, lantaran sihir mereka.
Q.S. Thaaha: 66.
Dan bisa juga (menyihir) dalam bentuk hakiki(nyata) dengan seseorang terpengaruh dengan perbuatan tukang sihir. Tukang sihir bisa merubah seseorang menjadi keledai.
Dan ini benar, sedang mu’tazilah menafikkan ini, yaitu seseorang itu tetap dalam wujudnya sendiri, namun digambarkan di hadapan manusia (seakan-akan) dalam bentuk keledai atau anjing atau yang lainnya.
Dan ia (tukang sihir) bisa memperlihatkan kepada manusia (seakan-akan) ia menusuk matanya padahal tidak. Atau menampakkan ia membelah perutnya padahal ia tidak membelahnya.
Ini perbuatan sihir.
Dan Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam – bersabda:
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ الْمُوبِقاتِ
Jauhilah tujuh yang membinasakan!
(Hadits Abu Hurairah, Muttafaqun ‘alaih)
Diantara yang Beliau – shalallahu ‘alaihi wasallam – sebutkan adalah perbuatan sihir. Dan ia termasuk dosa besar yang paling besar.
Bahkan pendapat yang shahih, bahwa penyihir itu kafir. Sedangkan Imam asy-Syafi’I berpendapat: “Ia tidak menjadi kafir kecuali setelah ia menjelaskan sifat sihirnya lalu kita dapati di dalamnya ada kekufuran.”
Namun, pendapat yang shahih bahwa ia (tukang sihir) kafir karena tidaklah ia belajar sihir dan jin tidak akan mengajarkan sihir kepadanya sampai ia kufur kepada Allah.
وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولاَ إِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلاَ تَكْفُرْ ﴿١٠٢﴾
Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir(dengan berbuat sihir)". Q.S. Al-Baqarah: 102.
Dan masfalah (seseorang yang menyangka bahwa ia datang dan menemui orang yang  telah mati, mengetahui keadaan mereka, dan apakah mereka di surga atau neraka)  adalah termasuk dajjal dan orang mati sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
فَلَا يَسْتَطِيعُونَ تَوْصِيَةً وَلَا إِلَى أَهْلِهِمْ يَرْجِعُونَ ﴿٥٠﴾
Lalu mereka tidak kuasa membuat suatu wasiatpun dan tidak (pula) dapat kembali kepada keluarganya. Q.S. Yaasin: 50.
Maka, (tukang sihir/ dukun) ini adalah kedustaan dan (masfalah) ini khurofat(takhayul).
Dan Allah semata tempat memohon pertolongan.
(Al-Ajwibah as-sadidah fi Fatawal ‘Aqidah, hal. 79)



0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes