27/01/12

Hati Berpenyakit

Asy-Syaikh Muhammad al-Amin Asy-Syinqithy – semoga Allah meridhainya – berkata :
“Dan ketahuilah bahwa hati berpenyakit di dalam Al-Qur’an digunakan dalam dua jenis:
Pertama: (hati yang terjangkiti) penyakit kemunafikan, syak (keraguan), dan kufur. Diantaranya firman Allah Ta’ala:
فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً ﴿١٠﴾
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya. Q.S. Al-Baqarah: 10.
Dan firman-Nya di sini:
لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِّلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ ﴿٥٣﴾
Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit. Q.S. Al-Hajj: 53.
Yaitu: kekufuran dan keraguan.
Kedua: penggunaan hati berpenyakit untuk yang cenderung kepada perbuatan fahisyah(keji) dan zina. Dan yang termasuk makna ini, firman Allah Ta’ala:
فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ ﴿٣٢﴾
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya. Q.S. Al-Ahzaab: 32.
Yaitu: (Hatinya) condong kepada berbuat zina dan semisalnya.
(Sumber rujukan: Adhwa’ul Bayan, hal. 1163)

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes