14/01/12

Merdeka atau Diperbudak?

Apa hukum perkataan seseorang “Saya bebas merdeka”?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin – semoga Allah merahmatinya – berkata:
“Jika orang yang berkata itu seorang yang merdeka dan ia memaksudkan bahwa ia bebas dari perbudakan/ hamba sahaya, maka ya (benar) dia bebas dari perbudakan makhluk.
Adapun jika yang ia inginkan bahwa ia merdeka dari ‘ubudiyah (penghambaan) kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka benar-benar jelek pemahamannya tentang makna penghambaan dan tidak mengetahui makna kebebasan.
 Sebab, penghambaan kepada selain Allah itulah perbudakan.
Adapun penghambaan seseorang kepada Rabbnya ‘Azza wa Jalla itulah kebebasan.
Hingga,  sesungguhnya jika ia tidak menghinakan diri kepada Allah, pasti ia menghinakan diri kepada selain-Nya.
Sehingga, disini ia telah memperdaya  dirinya sendiri jika berkata: saya merdeka. Yaitu : ia bebas dari ketaatan kepada Allah dan tidak menegakkan(ketaatan kepadanya).”

Dan asy-Syaikh –semoga Allah merahmatinya – ditanya tentang ucapan seorang pelaku maksiat yang ketika diingkari perbuatannya berkata, “Saya bebas dalam segala perilaku saya?
Beliau menjawab:
“Ini tidak benar. Kita katakan,” Kamu tidak bebas dalam bermaksiat kepada Allah.
Bahkan jika kamu memaksiati Rabbmu, maka kamu telah keluar dari kemerdekaan – yang  engkau sedang mengaku-akunya – di dalam penghambaan kepada Allah menuju perbudakan kepada syaithan dan hawa nafsu.”
(Al-Manahiy al-Lafzhiyyah, Al-Utsaimin, hal. 117)

0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes