Kami banyak mendengar seruan-seruan yang ditujukan kepada wanita (muslimah) untuk menanggalkan hijabnya, dengan slogan:
“Wanita yang mulia mampu untuk hidup diantara para lelaki dengan kemuliaannya, di dalam benteng yang kokoh, yang leher-leher (para lelaki) tidak akan mampu menjulur kepadanya”
Dan sebagian wanita terperdaya dengan kalimat ini, maka apa tanggapan Anda tentang hal ini?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin – semoga Allah merahmatinya – menjawab:
“Tanggapan kami bahwa ini adalah seruan yang batil berbenturan dengan Al-Qur’an, sunnah, akal, dan sifat dasar manusia.
Sesungguhnya setiap wanita yag menampakkan wajahnya, membuka tempat-tempat fitnah dalam dirinya, para lelaki –siapapun mereka – mesti terpikat dengannya. Dan ia(si wanita) pasti akan terganggu bagaimanapun ia menjaga kehormatannya. Dan terkadang syaithan menyesatkan dan mengarahkannya kepada perbuatan keji, baik karena hawa nafsunya sendiri akibat seringnya digoda oleh orang-orang fasik atau paksaan kepadanya sehingga ia melakukan apa yang mereka (para lelaki itu) menginginkan (darinya).
Dan jika si wanita adalah seorang yang mulia, maka kemuliaannya akan bertambah apabila ia berhijab dengan hijab yang syar’I, yang di awalnya mencakup menutup wajah.
Dan ini suatu yang dimaklumi secara akal dan fitrah serta perilaku dasar manusia, bahwa para lelaki itu condong kepada wanita.
Dan tidak ada yang lebih mulia dan lebih menjaga kehormataan daripada wanita-wanita para shahabat. Bersamaan dengan itu, mereka diperintahkan untuk berhijab.”
(An-Nibraas min Fatawal Mar’ati fil Hijab waz Ziynah wat Tajmil wal Libaas, hal. 50)
0 comments:
Posting Komentar