Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’dy – semoga Allah merahmatinya – berkata :
“Allah sungguh telah memerintahkan kepada kejujuran dan memuji orang-orang yang berbuat jujur. Dia (Allah) telah mengabarkan bahwa jujur itu bermanfaat bagi pemiliknya di dunia dan akhirat, dan bagi mereka ampunan serta pahala yang besar.
Allah Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ وَكُونُواْ مَعَ الصَّادِقِينَ ﴿١١٩﴾
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah,
dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur. Q.S. At-Taubah: 119.
وَالَّذِي جَاء بِالصِّدْقِ وَصَدَّقَ بِهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ ﴿٣٣﴾
Dan orang yang membawa kejujuran/kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Q.S. Az-Zumar: 33.
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْراً لَّهُمْ ﴿٢١﴾
Tetapi jikalau mereka jujur (imannya) terhadap Allah,
niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. Q.S. Muhammad : 21.
هَذَا يَوْمُ يَنفَعُ الصَّادِقِينَ صِدْقُهُمْ ﴿١١٩﴾
Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kejujuran mereka.
Q.S. Al-Maaidah: 119.
Ayat-ayat pujian terhadap kejujuran sangatlah banyak.
Dan kejujuran itu akan menunjukkan kepada seluruh kebajikan dan kebaikan, sebagaimana dusta akan mengantarkan kepada seluruh kejelekan dan kerusakan. Orang yang jujur dicintai Allah, dicintai hamba-hamba Allah, terpandang kemuliaan agama dan dunianya. Bahkan, tanda kemuliaan, keterpandangan, dan kedudukan yang tinggi : jujur.
Dan sifat jujur itu memiliki faedah-faedah yang agung, diantaranya :
- Perkara-perkara yang mulia yang telah kita isyaratkan (sebelumnya) berupa ketundukan kepada perintah Allah, mendapat pahala yang besar dan ampunan, bahwa orang yang jujur akan mengambil manfaat dari kejujurannya di dunia dan akhirat, ia (jujur) menyeru kepada kebajikan, kebajikan membimbing menuju surga. Dan senantiasa seseorang berhati-hati dalam kejujuran sehingga tertulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat jujur(shiddiq) berada di derajat dan kedudukan yang tertinggi.
- Siapa yang terkenal kehati-hatiannya dalam kejujuran, kedudukannya pasti meninggi di sisi makhluk, sebagaimana menaik (posisinya) di sisi Al-Khaliq.
- Orang-orang merasa tenang dengan perkataan dan perbuatannya.
- Ia memiliki martabat yang tinggi dalam kemuliaan, terpandang, dan mendapat pujian yang baik.
- Dan orang-orang akan merasa aman dari kejelekan, makar, dan pengkhianatannya.
Di seluruh posisi keagamaan dan keduniaan, kamu tidak akan mendapati orang yang jujur kecuali ia berada pada derajat yang tinggi.
Jika ia di posisi pemberi fatwa, mengajar, dan memberi bimbingan, maka orang-orang tidak akan berpaling dari perkataannya kepada perkataan orang lain. Dan mereka merasa tenang kepada bimbingan, pengajaran, dan kepahamannya sebab itu dibangun di atas kejujuran.
Jika ia memberi kesaksian yang umum atau persaksian khusus, hukum-hukum diputuskan berdasarkan kesaksiannya.
Jika ia mengabarkan suatu berita khusus atau umum, orang-orang percaya kepada beritanya, mengagungkan dan menghormatinya.
Sampai-sampai, seandainya ia jatuh dalam suatu kesalahan dalam hal itu, mereka memberi kemungkinan yang baik untuknya.
Dan jika ia bermuamalah kepada manusia dengan muamalah duniawi – menjual, membeli, menyewa, perdagangan, atau terkait hak-hak yang besar dan kecil – , orang-orang berlomba-lomba bermuamalah dengannya dan merasa tenang untuk muamalah itu tanpa ada keraguan.
Cukuplah bagimu akhlak ini, yang orang-orang cerdas tunduk kepada kebaikan dan kesempurnaannya, orang-orang yang memiliki keutamaan dan kesempurnaan mengakui kesempurnaannya. Maka, ia termasuk dari bukti kebenaran Rasulullah dan kesempurnaan apa yang Beliau bawa dari agama yang lurus ini, yang akhlak agung ini bagian dari akhlaknya, dan seluruh akhlaknya berada di atas petunjuk ini.
Dan Allah-lah Yang Maha Mengetahui.”
(Fathur Rahiim Al-Malaakil ‘Allaam, As-Sa’dy, hal. 99 – 100.)
0 comments:
Posting Komentar