17/12/11

Sepuluh Kesia-siaan

Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah – semoga Allah merahmatinya – berkata :

“Sepuluh perkara yang sia-sia dan tidak bermanfaat:

1.       Ilmu yang tidak diamalkan.

2.       Amalan yang tidak ada ikhlash dan pengikutan(Rasulullah) di dalamnya.

3.       Harta yang tidak diinfakkan, maka ia tidak bersenang-senang dengan seluruh hartanya di dunia dan tidak didatangkan padanya di akhirat.

4.       Hati yang kosong dari mencintai, merindukan, dan keramahan kepada Allah.

5.       Raga yang menolak menaati dan melayani/ membantu-Nya.

6.       Rasa cinta yang tidak terkait dengan keridhaan yang dicintai (Allah, pen.) dan tidak mengikuti perintah-perintah-Nya.

7.       Waktu  yang tidak memperbaiki kelalaian atau memanfaatkan kesempatan (berbuat) kebajikan dan mendekatkan diri (kepada Allah).

8.       Pikiran yang berputar-putar pada sesuatu yang tidak berfaedah.

9.       Bantuan/ pelayanan kepada seseorang – yang bantuan/ layananmu kepadanya itu – tidak mendekatkanmu kepada Allah.

Tidak  kembali kepadamu (dengan melayaninya) kebaikan duniamu, rasa takut dan pengharapanmu kepada seseorang yang ubun-ubunnya di tangan Allah.

Dan dia adalah tawanan dalam genggaman-Nya.

Dan ia tidak memiliki atas dirinya kejelekan dan manfaat, tidak (menguasai) hidup, mati, dan tempat kembali = usaha yang sia-sia.

10.   Kesia-siaan yang paling besar pada dua hal yang keduanya landasan bagi setiap kesia-siaan: Kesia-siaan hati dan waktu.

Kesia-siaan hati berasal dari mementingkan dunia di atas akhirat.

Kesia-siaan waktu muncul dari angan-angan yang panjang.

Kerusakan seluruhnya telah terkumpul di dalam pengikutan hawa nafsu dan angan-angan yang panjang.

Dan kebaikan seluruhnya terdapat di dalam pengikutan hidayah(petunjuk Allah dan Rasul-Nya) dan persiapan untuk bertemu (Allah).

Dan Allah-lah tempat memohon pertolongan.



(Al-Fawaaid, Ibnul Qayyim, hal. 147)


0 comments:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes